PANGKEP - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan Herman Djide bersama pengurus DPD JNI Kabupaten Pangkep melakukan kunjungan ke Kampung Bulo Leang Suruhkan, Kelurahan Kalabirang, Kecamatan Minasatene, Kabupaten Pangkep. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat langsung kondisi aset pertanian masyarakat yang terendam banjir serta menyoroti potensi wilayah tersebut sebagai kawasan tani wisata.
Dalam kunjungan tersebut, Herman Djide dan rombongan mendapati infrastruktur yang sangat memprihatinkan. Jembatan tani yang dibuat warga secara swadaya dari batang kelapa terlihat terendam akibat banjir. Kondisi ini menyulitkan petani untuk mengakses lahan mereka, terutama saat musim hujan. "Ini harus segera mendapat perhatian dari pihak terkait, karena berdampak langsung pada produktivitas petani, " tegas Herman.
Baca juga:
Kelompok Petani Muda Sukses Bisnis Pertanian
|
Selain itu, puluhan hektar lahan sawah yang berada di kawasan ini juga terendam air. Tidak hanya sawah, kebun bambu dan sayur-mayur yang menjadi andalan warga turut terdampak. Padahal, menurut Herman, wilayah ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi tani wisata karena keindahan alamnya dan tata kelola yang dapat dioptimalkan.
Herman menambahkan, kampung Bulo Leangsurukan memiliki nilai strategis jika difokuskan pada pengembangan sektor wisata berbasis pertanian. "Jika dikelola dengan baik, tidak hanya menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan daya tarik wisata lokal. Namun, syarat utamanya adalah infrastruktur yang memadai, " ujarnya.
Baca juga:
Resign dari IT, Sukses Bertani Hidroponik
|
Melihat kondisi tersebut, DPD JNI Kabupaten Pangkep mendorong dinas terkait untuk segera mengambil langkah konkret. Perbaikan infrastruktur seperti pembangunan jembatan permanen dan pengelolaan irigasi yang lebih baik menjadi hal mendesak. "Warga sudah berusaha maksimal, tapi mereka butuh dukungan yang lebih besar, " katanya
Kawasan persawahan di Kampung Bulo Leangsurukang tidak hanya memiliki fungsi ekonomi tetapi juga berpotensi menjadi tempat edukasi bagi wisatawan tentang pertanian. Dengan adanya intervensi dari pemerintah, wilayah ini dapat menjadi contoh sukses pengelolaan tani wisata di Kabupaten Pangkep.
Baca juga:
Kisah Sukses Bertani Lidah Buaya
|
Herman Djide berharap hasil kunjungan ini dapat menjadi perhatian bersama. "Kami akan mencoba menyuarakan persoalan ini melalui berbagai kanal agar pihak-pihak terkait segera turun tangan. Jangan biarkan potensi besar ini hanya menjadi cerita tanpa realisasi, " pungkasnya. (Hik)